Makalah Bimbingan dan Konseling Sosial “EMPATI” - Empati berasal kata pathos (dalam bahasa Yunani) yang berarti perasaan yang mendalam. Empati pada awalanya di gunakan untuk menggambarkan suatu pengalaman estetika ke dalam bagian bentuk kesenian. Empati berbeda dangan simpati. Perasaan simpati sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari yang menggambarkan perasaan seseorang kepada orang lain. Beda antara empati dan simpati adalah, bahwa simpati lebih memusatkan perhatian pada perasaan diri sendiri bagi orang lain, sementara itu perasaan orang lain atau lawan bicaranya kurang diperhatikan. Sedangkan empati lebih memusatkan perasaanya pada kondisi orang lain atau lawan bicaranya. Empati juga hubungan dengan bagaimana orang lain merasakan diri saya, baik masalah saya maupun lingkungan saya.
Makalah Bimbingan dan Konseling Sosial “EMPATI”
Istilah empati pertama kali digunakan oleh Carl Rogers (dalam Pangribuan, 1998) seorang tokoh psikologi humanistic. Istilah-istilah seperti kehangatan (warmth), kepedulain (compassion), rasa hormat (respect), penghargaan positif tanpa syarat (unconditional positive regard), ketulusan (genuineness), dan pemahaman (understanding) di dalam teorinya banyak digunakan oleh para peneliti. Istilah-istilah tersbut digunakan untuk mengkomunikasikan pemahaman terhadap perasaan, pikiran, dan motif-motif orang lain.
Kata empati mengandung makna bahwa seseorang mencoba untuk mengerti keadaan orang lain sebagaimana orang tersebut mengertinya dan menyampaikan pengertian itu kepadanya (Hansen, dkk, 1982). Empati bearti masuk ke dalam diri seseorang dan melihat keadaan diri sisi orang tersebut, seolah-olah ia dalah orang itu. Menurut Dahlan, seseorrang dikatakan memiliki empati jika ia dapat menghayati keadaan perasaan orang lain serta dapat melihat keadaan luar menurut pola acuan orang tersebut, dan mengkomunikasikan penghayatannya bahwa dirinya memahami perasaan, tingkah laku, dan pengalaman orang tersebut secara pribadi (Pangaribuan, 1993).
Carkhluff mengartikan empati sebagai kemampuan untuk mengenal, mengerti dan merasakan perasaan orang lain dengan ungkapan verbal dan perilaku, dan mengkomunikasikan pemahaman tersebut kepada orang lain. Empeti merupakan dimensi yang penting dalam proses pemberian bantuan. Brammer mengertiakan empati sebagai cara seseorang untuk memahami persepsi orang lain dari kerangka intelnya. Sedangkan menurut Rogers empeti merupakan cara mempersepsikan kerangka internal dari referensi orang lain dengan keakuratan dan komponen emosional, seolah-olah seseorang menjadi orang lain, tetapi masih menyadari kondisinya yang seolah-olah tadi (Pangaribudi, 1998). Empati dikatakan akurat jika pemahaman individu terhadap keadaan orang lain benar, dalam arti sesuai dengan penghayatan oaring yang benar empati.
Makalah Bimbingan dan Konseling Sosial “EMPATI”
Berempeti tidak hanya dilakukan dalam memahami perasaan orang lain semata, tetapi harus dinyatakan secara verbal dan dalam bentuk tingkah laku. Tiga tahap dalam berempati menurut Garda, dkk., (1991) adalah:
Makalah Bimbingan dan Konseling Sosial “EMPATI”
- Tahap pertama, mendengarkan dengan seksama apa yang diceritakan orang lain, bagaimana perasaannya, apa yang terjadi pada dirinya.
- Tahap kedua, menyusun kata-kata yang sesuai untuk menggambarkan perasaan dan situasi orang tersebut.
- Tahap ketiga, menggunakan susunan kata-kata tersebut untuk mengenai orang lain dan berusaha memahami perasaan serta situasinya.
Untuk File Lengkapnya Silahkan Download
Cara Download Makalah Bimbingan dan Konseling Sosial “EMPATI”
1. Klik Link Download
0 Response to Makalah Bimbingan dan Konseling Sosial “EMPATI”
Post a Comment