Kumpulanjurnal.com | Jika Pada Kesempatan Sebelumnya kami share Cara Jitu Lolos Seleksi Psikotes Beserta Contohnya Bagian 1, maka pada kesempatan kali ini kami akan berbagi Cara Jitu Lolos Psikotes Wartegg Test Bagian 2. yang kami kumpulkan dari beberapa literatur.

Salah satu tahap yang yang cukup membuat para peserta tes psikologi harus berpikir lebih keras adalah wartegg test. Jika dalam tahap "Tes Kemampuan Menggambar (orang, pohon dan rumah)" para peserta bebas berimajinasi sesuai dengan apa yang dipikirkan atau diinginkan. Namun saat memasuki tahap wartegg test, peserta harus menuangkan imajinasinya dalam melanjutkan bentuk-bentuk gambar sebelumnya sesuai dengan ketentuan-ketentuan tertentu dalam waktu yang singkat. 

Untuk lebih jelasnya, silahkan simak ulasan saya tentang wartegg test sebagai berikut :
2. Psikotes tahap kedua : Wartegg Test 
Peralatan : 
1 lembar kertas HVS 
Pensil HB 
Stop watch
Tenggat waktu : 1 x 15 menit

 wartegg test :
Berikut merupakan bentuk-bentuk gambar dengan pola tertentu yang belum bisa diartikan. Tuangkanlan imajinasi anda untuk membuat bentuk-bentuk tersebut (melanjutkan gambar) menjadi gambar yang berarti. Gambarkan terlebih dahulu bentuk gambar yang paling mudah anda kembangkan (tidak perlu berurutan). Kemudian berilah judul sesuai dengan makna gambar yang Anda buat, dan cantumkan urutan ketika Anda mengerjakan. Sebutkan nomor gambar yang paling anda sukai, yang tidak disukai, yang paling sulit, dan yang paling mudah menurut Anda. 
 wartegg test
 wartegg test

Pembahasan wartegg test
Wartegg test menjadi cara bagi seorang penguji/psikolog untuk mengetahui kepribadian calon karyawan dilihat dari cara menggambar dan apa yang digambar. Tes Wartegg mengharuskan peserta untuk melengkapi 8 (delapan) gambar menjadi gambar-gambar yang memiliki makna. 

Tips dan Trik wartegg test :
a. Urutan menggambar sebaiknya dikombinasikan antara sesuai nomor/urut dan acak, misalnya 1, 2, 3, 4 kemudian 8, 7, 6, 5. Banyak pendapat awam menyebutkan jika Anda menggambar berdasarkan urutan 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8 akan dipandang sebagai orang yang kaku/konservatif. Sebaliknya, apabila Anda menggambar seluruh gambar secara acak misalnya 5, 7, 6, 8, 3, 2, 4, 1 Anda akan dipandang HRD sebagai orang yang terlalu kreatif, inovatif, dan cenderung tidak peduli pada aturan. Urutan menggambar bisa jadi menggambarkan skala prioritas seseorang dalam kehidupan atau pekerjaan dan kecen-derungan sikap dalam menghadapi situasi tertentu.

b. Jika diperhatikan, bentuk-bentuk pola gambar dasar tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar. Empat di antaranya berupa garis lurus (Gambar III, IV, V, dan VI) dan 4 (empat) lainnya berupa garis lengkung (Gambar I, II, VII, VIII). Tips dalam menggambar adalah untuk awalan berupa garis lengkung, sebaiknya Anda menggambar benda hidup. Untuk garis lurus, sebaiknya Anda menggambar benda mati. Seperti kita tahu, benda buatan alam lebih menunjukkan bentuk bentuk yang tidak kaku seperti pada buatan manusia.

c. Hindari menempatkan Gambar V untuk digambar dan diberi judul terlebih dahulu. Saat berdiskusi dengan teman sesama peserta tes dahulu, banyak yang berpendapat bahwa orang yang mengutamakan untuk manggambar bentuk Gambar V terlebih dahulu, memiliki orientasi seks yang besar. Saya sendiri sebenarnya juga tidak tahu alasan mengenai hal itu. Jika anda psikolog mungkin bisa paham maksud dari gambar itu. Dalam setiap tes saya selalu menempatkan Gambar V untuk digambar terakhir. 

Berikut contoh gambar dari wartegg test yang biasa saya gambarkan :
 contoh gambar dari wartegg test
 contoh gambar dari wartegg test 
Keterangan gambar :
Gambar I : Target Panahan
Gambar II : Bebek/Itik
Gambar III : Tiang Listrik
Gambar IV : Jendela
Gambar V : Mobil Balap
Gambar VI : TV
Gambar VII : Sandal
Gambar VIII: Wanita Berkerudung


Sekian Tips & Trik Cara Jitu Lolos Psikotes Wartegg Test Bagian 2 tentang wartegg test. Selanjutnya akan kami bagikan lagi tips dan trik dalam mengahadapi tes psikologi bagian selanjutnya, yaitu tentang Tes Kemampuan Berhitung Cepat (Kraeplien/Pauli) dan bagian-bagian lainnya dalam psikotes.